Metode penafsiran yang digunakan Quraish Shihab dalam Tafsir Al- Mishbah adalah metode tahlili dengan tartib mushafi, yakni penjelasan Al- Qur'an sesuai urutan mushaf dimulai dari al- Fatihah sampai an -Nas. Tafsir ini memakai corak adabi ijtima'i. Corak ini menampilkan pola penafsiran berdasarkan rasio kultural masyarakat. B. Metode, Corak, Jenis dan Pendekatan Tafsir al-Misbah 1. Metode Tafsir Al-Misbah Dalam Tafsir al-Misbah, Muhammad Quraish Shihab menggunakan metode tahlili.7 Sebuah bentuk karya tafsir yang berusaha mengungkap kandungan al-Qur'an dari berbagai aspeknya. Dari segi teknis tafsir disusun Terdapat berbagai pendekatan, metode dan corak kecenderungan dalam tafsir al-Qur'an. Istilah-istilah tersebut sering digunakan secara bergantian, tumpang-tindih, serta tidak digunakan secara mapan. Sebagian ulama menyebut metode penafsiran ada dua, yakni metode penafsiran dengan riwayat serta dengan ra'yu. Ada sebagian penulis menyebut untuk menggali makna-makna dan rahasia-rahasia Al-Qur'an.24 Menurut Muhammad Husein al-Dzahabi, corak penafsiran ini terlepas dari kekurangan berusaha mengemukakan segi keindahan (balagha) bahasa dan kemu'jizatan al-Qur'an, menjelaskan makna-makna dan sasaran-sasaran yang dituju oleh al-Qur'an, mengungkapkan hukum-hukum alam yang Agung Dalam bukunya itu, al-Farmawi memetakan metode tafsir menjadi empat macam, yaitu metode tahlili, metode ijmali, metode muqarin, dan metode maudlu'i.26 Pertama, metode tahlili atau yang menurut Muhammad Baqir Sadr sebagai metode tajzi'i (al-ittijah al-tajzi'iy)27 adalah suatu metode penafsiran yang berusaha menjelaskan al-Qur'an dengan 6CRiyl.

metode dan corak tafsir al misbah